Warkop Cappo Jalan Sunu

Saya tak sempat menanyakan tentang bekas bangunan pasar  yang ada di depan STM Pembangunan (nama dulu, sekarang namanya SMK N 1 Makassar). Namun saya sering melintasi tempat itu, lokasi nya terbilang strategis tepat ditepi jalan Sunu, kemudian bangunan sudah berbentuk rumah rumah toko meski catnya menampakkan bahwa bangunan ini sudah lama tak ditempati. Memang sih ada satu kantor milik bank pemerintah yang menempati area pinggir bekas pasar itu. Suasananya rimbun di naungi pohon pohon yang terbilang tua, nampak dari tekstur batangnya. Sejak menetap diwilayah utara kota Makassar saya sering melintasi dan sesekali berpikir kenapa yach bangunan ini tidak ada yang memanfaatkan, menjadikan semacam area bisnis potensial seperti warung kopi. Memang untuk bisnis yang satu ini anda membutuhkan ruang yang tepat, seperti ruang parkir yang luas, daerah yang bernaung dari setidaknya panas matahari siang. Tempat ini cukup memenuhi kriteria yang ada untuk mendirikan semacam usaha warung kopi, yang bisa menampung banyak orang. 

Tak lamalah jua sejak saya berpikir tentang itu, sebuah warung kopi yang sudah lama di kota Makassar {Warkop Cappo namanya}, mereka membuka cabang di bilangan utara kota Makassar ini. Sebuah spanduk besar anda bisa saksikan dari jalan sunu depan bangunan tua itu. Mereka {pemilik warung} memanfaatkan ruang pasar yang tak ditempati menjadi sebuah tempat ngopi nongkrong untuk para penggemarnya. Benar juga, tak cukup waktu lama, warung kopi ini sudah mulai dikenal dan memiliki pengunjunganya sendiri untuk cabang barunya (jalan sunu). 

Pemilihan lokasi yang tepat untuk sebuah usaha memang salah satu faktor pendukung utama untuk kelangsungan bisnis anda. Apalagi Warkop Cappo ini telah cukup lama berpartisipasi di jagad perkopian di kota daeng. Ini adalah cabang mereka. 

Open-Closed> 

Untuk waktu pagi mereka memulainya di sekitaran angka 9-10 jarum jam anda. Mereka menyediakan kopi dan beberapa makanan ringan lainnya, seperti roti kemasan, kue kue buatan ibu ibu disekitar. Mereka pada pengusaha homemade kue bisa menitipkan kue buatannya untuk dicicipi bersama kopi. Pengunjung bisa dari berbagai kalangan menurut waktu tertetntu. Misalnya saja untuk pagi-siang hingga akhir jam kerja banyak disinggahi oleh bapak bapak dan beberapa pemuda yang sepertinya lagi menjalin relasi sambil mencicipi kopi. Kebanyakan dari mereka terlihat seperti berprofesi marketing, mereka memarket produk produk seperti mobil, rumah, dan mereka bertemu di tempat ini. Di waktu waktu itu, lebih didominasi oleh kaum lelaki. Untuk waktu malam, jika anda sempatkan diri, pemuda pemuda dan teman temannya bisa anda dapati nongrong sekedar bercengrama di warung kopi ini. 

Tempat ini menyediakan internet gratis untuk pengunjungnya sambil menikmati kopi. Tempat ngecas untuk laptop dan smartphone anda disiapkan juga disini. Mereka menyiapkan kabel panjang yang portabel (bisa dibawa kemana-mana). Warung ini bisa sampai ditutup hingga kira kira jam 11 malam.Mereka membuka layanan kopi kadang juga hingga menghampiri jam 12 itu tergantung dari pengunjungnya.

Rasa Kopi>

Untuk jenis kopi yang mereka siapkan dari bahan hingga cara membuat. Hampir sama rasanya dengan warung warung kopi klasik lainnya, rata rata bahan racikan kopinya adalah kopi toraja. Sedangkan cara membuat kopi, diseduh semcam kopi tarik karena menggunakan teknik teknik tarik. Harganya pun sangat terjangkau, untuk segelas anda bisa mendapat harga 10 ribu saja. Cukup murah untuk bilangan mata uang masa kini. Sekian dulu yachhh see you again...

Comments

Popular posts from this blog

Mengurangi Noise Audio Dengan Memperbaki Grounding Instalasi Rumah

Kelebihan Adobe Premiere Pro CC 2015